Keongsawah atau Tutut ternyata menyimpan kandungan gizi tinggi, menurut Positive Deviance Resource Centre khasiatnya ini karena keong sawah mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram keong sawah, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor. arti suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti. JAKARTA, - Tutut atau keong sawah merupakan hewan bertubuh lunak yang memiliki cangkang berbentuk kerucut. Beberapa perbedaan antara tutut dengan keong mas, di antaranya warna cangkang. Jika cangkang keong mas berwarna cokelat keemasan, maka cangkang tutut berwarna cokelat kehitaman. Ujung keong mas tidak runcing/lancip, berbeda dengan tutut yang ujung cangkangnya lebih runcing. Ukuran tutut juga lebih kecil dari keong mas, jika ukuran maksimal tutut hanya berdiameter 5 cm, maka keong mas bisa lebih dari itu. Karakter dua jenis keong ini juga berbeda, jika keong mas saat malam hari naik ke darat atau naik ke batang tanaman/rumput yang lebih tinggi, sedangkan tutut naik hanya sampai batas permukaan air saja. Nah, jika Anda tertarik membudidayakan tutut ini, berikut JITUNEWS uraikan tahapan budidayanya Persiapan Kolam. Kolam yang digunakan bisa berupa kolam semen atau kolam tanah berukuran 8 meter x 10 meter. Sebaiknya bagian bawah kolam dibuat secara landai, agar keong nantinya dapat merambat ke permukaan kolam ketika terjadi perubahan suhu air. Gunakan air sungai, air sumur atau air dari mata air pegunungan untuk membudidaya keong, sebab keong tidak tahan dengan air limbah. Buat saluran keluar dan masuknya air agar nantinya terdapat aliran air dalam kolam. Selama persiapan kolam, tak perlu diberi tambahan pupuk seperti halnya pada kolam ikan. Tetapi air dapat langsung dialirkan pada kolam yang sudah ada. Letakkan beberapa ranting bercabang atau bambu yang nantinya bisa digunakan keong sebagai tempat memanjat dan menempel. Biasanya pada malam hari keong akan naik ke permukaan air, sedangkan pada pukul 8 atau 9 pagi, keong masuk kembali ke dalam air kolam. Alirkan air dengan kedalaman 50-100 cm. Gaet Perum Perindo, KKP Komit Perkuat Sistem Logistik Perikanan Tabur Tutut. Tangkap tutut dari rawa dengan menggunakan jaring besi. Masukkan dalam karung dan siram karung tersebut agar tetap lembab. Tutut siap dipindahkan ke kolam. Saat dijaring, dengan sendirinya keong tersebut telah tersortir, sehingga ukuran tutut yang terjaring bersamaan bisa satu kelompok. Setelah air dialirkan, tutut dapat langsung diletakkan dalam kolam. Keong dapat hidup di dalam air dingin maupun hangat. Dari satu kolam dengan ukuran 8 meter x 10 meter, bisa diisi tutut sebanyak 400-500 kg. Pemeliharaan. Pakan yang diberikan bisa berupa daun-daunan hijau berbentuk lebar, misalnya daun pepaya, daun talas, sente, daun singkong dan sebagainya. Berikan pakan pada pagi dan sore hari. Untuk satu kolam ukuran 8 m x 10 m bisa diberikan pakan berupa dedaunan sebanyak œ karung atau seberat 5 kg. Dalam waktu 30 menit, pakan tersebut akan habis dimakan hewan lunak bercangkang tersebut. Tutut yang siap bertelur biasanya telah mencapai ukuran diameter tubuh 5 cm. Dari satu ekor indukan akan menghasilkan tutut sebanyak 30 ekor. Masa bertelur keong tidak mengenal musim. Telur berbentuk granul dengan warna pink akan menetas dalam waktu sebulan. Tidak ada penyakit tertentu yang menyerang keong. Yang terpenting agar keong tidak terkena penyakit sebaikya menjaga kondisi air. Agar terhindar dari kematian, kondisi keong juga perlu dicek. Misalnya dengan mengaduk air, kemudian lihat apakah ada keong yang menyembul ke atas dan mengapung. Keong yang menyembul itulah yang merupakan keong mati. Segera pindahkan keong tersebut agar tidak menyebar ke keong lainnya. Panen. Setelah dua minggu, tutut sudah bisa dipanen. Baik kecil maupun besar bisa dipanen karena sesuai permintaan. Yang besar biasanya dikonsumsi manusia, sedangkan yang kecil bisa digunakan sebagai pakan ternak. Umumnya dari 1 kolam berukuran 8x10 meter bisa dipanen keong baik keong mas maupun tutut dengan penambahan berat keong sekitar 10% setelah dipelihara selama 2 minggu. Gunakan serokan ketika panen kemudian segera masukkan keong ke karung plastik kosong. Dalam satu karung umumnya berisi sekitar 50 kg keong. Ketika diangkut, jangan lupa menyiram karung plastik tadi dengan air, agar air dapat masuk ke karung secara perlahan serta bertujuan menjaga kelembaban udara di dalam karung. Perkuat Struktur Ekonomi Pembudidaya Ikan, KKP Siapkan Program Prioritas 2019 Daftar Isi1 Cara Budidaya Keong Sawah Yang Pembuatan Kolam Tempat Budidaya Keong Pemilihan Indukan Keong Pemeliharaan Dan Pemberian Makan Keong Pemanenan Keong Tutut Atau Keong Share thisCara Budidaya Keong Sawah – Keong sawah yang dulu hanya dianggap hama merugikan sekarang telah menjadi hewan yang peminatnya banyak sekali. Bagaimana tidak, keong sawah ternyata bisa menjadi olahan yang cukup lezat dan lezatnya keong sawah telah diketahui oleh khalayak ramai. Oleh karena itu, jika kalian berniat untuk memulai sebuah bisnis, budidaya keong sawah bisa menjadi sesuatu yang prospektif saat ini. Jika kalian hendak melakukan budidaya keong sawah, tentu saja, kalian wajib tahu berbagai cara budidaya keong sawah. Berikut adalah berbagai cara ternak keong sawah yang dapat kalian ikuti jika kalian ingin membudidayakan keong Kolam Tempat Budidaya Keong SawahHal yang pertama yang wajib kalian lakukan dalam membudidayakan keong sawah yakni membuat kolam tempat pembudidayaan keong sawah tersebut. Untuk pembuatan kolam, ada beberapa pilihan yang bisa kalian ambil yakni membuat kolam tanah, kolam terpal atau kolam keefektifan ketiga jenis kolam tersebut, kolam tanah tentu merupakan jenis kolam terbaik mengingat kolam tersebut memiliki lingkungan hidup yang paling mirip dengan lingkungan hidup keong sawah. Untuk ukuran kolam, buatlah paling tidak sebuah kolam dengan ukuran 1 x 1 x 1 meter dengan suhu 20-30 derajat Indukan Keong SawahSelain cara pembuatan kolam tempat keong sawah dibudidayakan cara beternak keong sawah lainnya yang wajib kalian kuasai yakni cara pemilihan indukan yang akan digunakan dalam pembudidayaan keong bisa mendapatkan indukan keong sawah dari berbagai tempat diantaranya persawahan, sungai, maupun di tempat irigasi. Untuk keong sawah yang bisa kalian gunakan sebagai indukan, pilihlah keong yang sudah berukuran besar dan cangkangan tebal yang menandakan bahwa keong sawah tersebut sudah dewasa dan bisa digunakan sebagai Dan Pemberian Makan Keong SawahDisamping teknik pemilihan indukan keong untuk digunakan dalam pembudidayaan keong sawah, teknik budidaya keong sawah lain yang harus kalian ketahui yakni teknik pemeliharaan keong. Dalam memelihara keong sawah, kalian tidak boleh memasukkan garam ke kolam tempat keong tersebut hidup. Hal ini karena keong sawah akan mati jika terkena garam. Selain itu kalian juga tidak boleh memenuhi air kolam mengingat keong yang juga dikenal luas dengan sebutan keong tutut ini akan menempatkan telurnya di tempat yang tidak terdapat juga beberapa batang kayu di atas kolam dengan tujuan keong sawah kalian akan menempatkan telur-telurnya pada batang kayu tesebut. Sementara itu, untuk pemberian makan, kalian dapat memberi makan keong sawah kalian dengan berbagai jenis daun meskipun kalian juga dapat memberi keong sawah kalian pelet ikan untuk selingan. Jenis-jenis daun yang bisa kalian gunakan dalam pemberian makan keong sawah diantaranya daun talas, daun singkong, daun pepaya dan masih banyak Keong Tutut Atau Keong SawahSelain teknik-teknik diatas teknik beternak lain yang tidak kalah penting dalam pembudidayaan keong sawah yakni teknik pemanenan keong. Untuk memanen keong sawah, ada dua pilihan yakni memanennya secara keseluruhan dan memanennya secara secara keseluruhan berarti memanen semua keong sawah yang kalian budidayakan sementara memanen secara parsial berarati memanen keong yang sudah besar dan cangkangnya sudah tebal saja. Singkat kata, ada banyak hal yang dapat kalian lakukan dalam melakukan budidaya keong tutut atau keong sawah dan tentu saja, dalam membudidayakan keong sawah, kalian harus selalu mengganti air dalam kolam secara berkala supaya kolam tersebut bersih dan keong sawah kalian dengan adanya ulasan tersebut mengenai Cara “Sukses” Budidaya Keong Sawah Agar Hasil Menguntungkan dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan JugaCara Budidaya Kerang Hijau Prospek Yang MenjanjikanPeluang Bisnis, Cara Budidaya Itik Pedaging Yang Bernilai Jual Tinggi - Keong sawah atau bisa disebut dengan tutut biasanya diolah menjadi aneka tumisan atau sate. Hewan air ini bisa mengandung racun yang tidak aman dikonsumsi kalau salah mengolah. Oleh karena itu, simak cara olah keong sawah yang benar dan juga mudah diikuti siapa juga Resep Kerang Dara Asam Manis ala Warung Seafood 1. Cuci tiga sampai empat kali Dilansir dari buku “200 Resep Pilihan Masakan & Jajanan Khas Daerah” 2015 oleh Ide Masak terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, lakukan setidaknya tiga sampai empat kali pencucian. Hal tersebut agar lendir atau kotoan yang menempel pada cangkang keong sawah bisa terlepas. Keong sawah menjadi bersih sempurna. Baca juga Resep Kerang Bakar Jimbaran, Hidangan yang Dibuat 3 Peserta MasterChef 2. Rendam dengan air bersih Selain melakukan pencucian secara berulang, kamu juga bisa merendamnya selama sehari semalam. Lakukan proses ini agar keong sawah bersih juga 10 Fakta Oyster, Kerang Premium yang Tidak Boleh Diolah Sembarangan 3. Sikat cangkang keong sawah Kamu juga bisa melakukan proses membersihkan keong sawah dengan sikat. Gosok cangkang keong sawah hingga tidak ada lumpur yang menempel. Baca juga 3 Cara Simpan Kerang Oyster Supaya Tetap Segar dan Layak Makan 4. Masak keong sawah dengan bumbu Setelah dilakukan proses cuci, keong sawah bisa dimasak dengan aneka bumbu yang sudah disiapkan. Kamu bisa memasaknya selama satu jam agar bumbu lebih meresap. Baca juga Resep Sambal Goreng Kerang Kupas, Wangi Daun Jeruk Buku “200 Resep Pilihan Masakan & Jajanan Khas Daerah” 2015 oleh Ide Masak terbitan PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli di View this post on Instagram A post shared by Foodplace Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Cara Budidaya Keong Sawah Atau Tutut Bagi Pemula Agar Sukses – Tutut atau keong sawah merupakan hewan bertubuh lunak dengen cangkak berbentuk kerucut. Ciri-ciri keong sawah atau tutut yaitu hidup di daerah persawahan dan ini merupakan hama yang merugikan bagi petani. Namun kini justru keong sawah atau tutut ini banyak dibudidayakan karena banyak orang yang menyukai olahan keong sawah ini sebab rasanya sangat enak dan lezat. Nah berikut ini cara budidaya keong sawah atau tutut Persiapan Kolam Tutut Kolam yang digunakan untuk budidaya keong mas ini dapat berupa kolam semen maupun kolam tanah dengan ukuran sekitar 8 meter x 10 meter. Kolam dibuat landai agar keong dapat naik ke permukaan kolam saat terjadi perubahan suhu di air. Air yang digunakan untuk mengisi kolam dapat bersumber dari sungai, sumur dan air mata pegunungan dalam budidaya keong karena keong sawah tidak akan tahan dengan menggunakan air limbah. Dalam kolam budidaya tersebut dibuat saluran untuk keluar masuk air. Kolam budidaya keong sawah ini tidak harus diberi pupuk seperti kolam ikan. Dalam kolam diberi ranting atau bambu yang berfungsi sebagai tempat memanjat dan menempel keong sawah. Alirkan air dengan kedalaman 50-100 cm. Penebaran Tutut Tutut yang telah didapatkan dimasukkan ke dalam kolam. Setelah air dialirkan, tutut dapat langsung dimasukkan ke dalam kolam. Keong dapat hidup di air hangat maupun dingin. Pada ukuran kolam sekitar 8 meter x 10 meter, budidaya tutu dapat mencapai 400 hingga 500 kg. Pemeliharaan Tutut Pakan yang dapat diberikan pada tutut ini yaitu dedaunan hijau yang memiliki bentuk lebar seperti daun pepaya, talas, sente, singkong dan lain sebagainya. Pakan tersebut dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Untuk ukuran kolam 8m x 10 m, semua tutut tersebut bisa diberi pakan sebanyak 1/2 karung dengan berat 5 kg.. Tutut akan bertelur apabila tubuhnya telah mencapai diameter sekitar 5 cm. Dari satu indukan tutut akan menghasilkan tutut rata-rata sebanyak 30 ekor. Tanpa mengenal musim, tutut bertelur membentuk granul dan warna pink dan akan menetas dalam waktu satu bulan. Agar tidak terserang penyakit, maka sebaiknya jaga kondisi air dan juga kondisi keong harus diperhatikan, seperti aduk air apakah ada keong mengapung, jika ada keong yang mengapung berarti keong mati dan buang keong tersebut agar tidak menulari keong yang lainnya. Panen Tutut Pemanenan dapat dilakukan setelah 2 minggu budidaya dilakukan. Umumnya satu kolam yang berukuran 8 m x 10 m dapat menambah berat keong sekitar 10%. Saat tutut diangkut, jangan lupa menyiramkan air ke karung agar kelembaban udara di dalam karung tetap terjaga dan keong tidak mati. Demikian artikel tentang”Cara Budidaya Keong Sawah Atau Tutut Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa Keong sawah yang dulu hanya dianggap hama merugikan sekarang telah menjadi hewan yang peminatnya banyak sekali. Bagaimana tidak, keong sawah ternyata bisa menjadi olahan yang cukup lezat dan lezatnya keong sawah telah diketahui oleh khalayak ramai. Oleh Karena itu, jika Anda berniat untuk memulai sebuah bisnis, budidaya keong sawah bisa menjadi sesuatu yang prospektif saat ini. Jika Anda hendak melakukan budidaya keong sawah, tentu saja, Anda wajib tahu berbagai cara budidaya keong sawah. Berikut adalah berbagai cara ternak keong sawah yang dapat Anda ikuti jika Anda inging membudidayakan keong sawah. Gambar Keong Sawah Pembuatan Kolam Tempat Budidaya Keong Sawah Hal pertama yang wajib Anda lakukan dalam membudidayakan keong sawah yaitu membuat kolam tempat pembudidayaan keong sawah tersebut. Untuk pembuatan kolam, ada beberapa pilihan yang bisa Anda ambil yaitu membuat kolam tanah, kolam terpal, atau kolam semen. Mengenai keefektifan ketiga jenis kolam tersebut, kolam tanah tentu merupakan jenis kolam terbaik mengingat kolam tersebut memiliki lingkingan hidup yang paling mirip dengan lingkungan hidup keong sawah. Untuk ukuran kolam, buatlah paling tidak sebuah kolam dengan ukuran 1 x1 x1 m dengan suhu 20-30ÂșC. Pemilihan Indukan Keong Sawah Selain cara pembuatan kolam tempat keong sawah dibudidayakan, cara beternak keong sawah lainnya yang wajib Anda kuasai yaitu cara pemilihan indukan yang akan digunakan dalam pembudidayaan keong sawah. Anda bisa mendapatkan indukan keong sawah dari berbagai tempat diantaranya persawahan, sungai, maupun di tempat irigasi. Untuk keong sawah yang bisa Anda gunakan sebagai indukan, pilihlah keong yang sudah berukuran besar dan cangkangnya tebal yang menandakan bahwa keong sawah tersebut sudah dewasa dan bisa digunakan sebagai indukan. Pemeliharaan dan Pemberian Makan Keong Sawah Disamping teknik pemilihan indukan keong untuk digunakan dalam pembudidayaan keong sawah, teknik budidaya keong sawah lain yang harus Anda ketahui yaitu teknik pemeliharaan keong. Dalam memelihara keong sawah, Anda tidak boleh memasukkan garam ke kolam tempat keong tersebut hidup. Hal ini karena keong sawah akan mati jika terkena garam. Selain itu, Anda juga tidak boleh memenuhi air kolam mengingat keong yang juga dikenal luas dengan sebutan keong tutut ini akan menempatkan telurnya di tempat yang tidak terdapat air. Tancapkan juga beberapa batang kayu di atas kolam dengan tujuan keong sawah Anda akan menempatkan telur-telurnya pada batang kayu tersebut. Sementara itu, untuk pemberian makan, Anda bisa memberi makan keong sawah Anda dengan berbagai jenis daun meskipun Anda juga dapat memberi keong sawah Anda pelet ikan untuk selingan. Jenis-jenis daun yang bisa Anda gunakan dalam pemberian makan keong sawah diantaranya daun talas, daun singkong, daun papaya, dan masih banyak lagi. Pemanenan Keong Tutut atau Keong Sawah Selain teknik-teknik diatas, teknik beternak lain yang tak kalah penting dalam pembudidayaan keong sawah yaitu teknik pemanenan keong. Untuk memanen keong sawah, ada dua pilihan yaitu memanennya secara keseluruhan dan memanennya secara parsial. Memanen secara keseluruhan berarti memanen semua keong sawah yang Anda budidayakan sementara memanen secara parsial berarti memanen keong yang sudah besar dan cangkangnya sudah tebal saja. Singkat kata, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan dalam melakukan budidaya keong tutut atau keong sawah dan tentu saja, dalam membudidayakan keong sawah, Anda harus selalu menganti air dalam kolam secara berkala supaya kolam tersebut bersih dan keong sawah Anda sehat.

cara budidaya keong sawah atau tutut