FulbrightFellowship 2018, Beasiswa Shortcourse ke Amerika. Program khusus bagi 10 Negara ASEAN untuk melakukan riset selama 3-4 bulan dengan tema utama hubungan luar negeri US - ASEAN. Program ini dikhususkan bagi dosen, pejabat pemerintah, staff NGO, lembaga think tank. Kuota program ini adalah 10 orang per tahun untuk keseluruhan ASEAN SahabatESQ tentu bisa menyesuaikannya dengan bidang yang sedang ditekuni saat ini. Persyaratan beasiswa ini adalah harus lulus S1/D4, memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang yang bersangkutan, surat izin atasan, dan nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL IBT minimal 68. 2. Indonesia-China Youth Exchange Program J · PROGRAM SHORT COURSE LUAR NEGERI UNTUK DOSEN (FULLY FUNDED) Tawaran Program Short Course Luar Negeri bagi dosen dari Perguruan Tinggi di Lingkungan Kemristekdikti oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti selama 3 s/d 12 minggu. Seluruh biaya yang dibutuhkan ditanggung oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti. Shortcourse bisa menjadi pendukung pendaftaran profil beasiswa. Short course bisa menjadi pendukung pendaftaran profil beasiswa. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; Saturday, 3 Zulhijjah 1443 / 02 July 2022. Menu. HOME; IQRA pengalamanshort course gratis ke luar negeri. June 26, 2017 / By Muhammad Ridha Tantowi 0 Comments. Leave a Reply Cancel reply. ABOUT AUTHOR. An architecture graduate. Born and raised in South Kalimantan, but currently working in Jakarta, Indonesia. Let's make our every second count! arti suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti. Pastikan anda menggunakan browser Chrome atau Mozilla Firefox untuk mendapatkan tampilan dan informasi yang maksimal dari website – Dalam upaya mendukung peningkatan kompetensi, kapasitas SDM serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan dosen, saat ini Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti menawarkan Program Short Course Luar Negeri bagi dosen dari Perguruan Tinggi di Lingkungan Kemristekdikti. Pada gelombang III ini, program short course diberikan bagi dosen dari Perguruan Tinggi di Lingkungan Kemenristekdikti bidang Pendidikan Vokasi. Adapun seluruh biaya Program Short Course untuk Dosen ditanggung oleh Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti. Berikut informasi selengkapnya. Short Course untuk Dosen Fully Funded ke Jerman Tujuan diselenggarakan Short Course Luar Negeri adalah sebagai berikut 1. Mengetahui isu-isu terkini dalam bidang pendidikan vokasi. 2. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan dosen dalam bidang vokasi. 3. Mengembangkan bidang pendidikan vokasi berbasis penelitian. 4. Membangun jejaring nasional dan internasional untuk pengembangan bidang pendidikan vokasi. CAKUPAN BEASISWA 1. Biaya hidup selama program short course di luar negeri akomodasi, konsumsi, dan transport lokal. 2. Biaya asuransi selama short course di luar negeri. 3. Biaya penerbangan kelas ekonomi PP, dari daerah asal perguruan tinggi ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan pembekalan dan ke luar negeri. 4. Biaya pembuatan visa. 5. Biaya yang ditanggung oleh perguruan tinggi asal adalah biaya perjalanan serta akomodasi peserta pada saat wawancara. Baca Juga Beasiswa Pemerintah Swiss 2019 Tempat dan Partner Luar Negeri a. Jerman b. TU Dresden Institute for Further and Continuous Education Waktu Penyelenggaraan 2 bulan, Oktober s/d November 2018 Kurikulum dan Pokok Bahasan 1. The Foundation of Education Systems & Further Educations 2. Designing of Learning and Teaching Processes 3. Management Process 4. Analysis of Research, Production and Education 5. Curriculum Theory 6. Designing of Communication Processes 7. Quality Management System 8. Education Technology Kegiatan 1. Kelas teori 2. Seminar 3. Kunjungan PERSYARATAN UMUM 1. Merupakan dosen yang memiliki NIDN atau NIDK dari perguruan tinggi di bawah Kemristekdikti. 2. Memiliki Jabatan Akademik Asisten Ahli atau Lektor. 3. Memiliki bukti kemampuan bahasa Inggris dengan skor TOEFL min. 475 atau IELTS min. 5 yang masih berlaku atau sertifikat bahasa asing lainnya yang dipersyaratkan. 4. Berbadan sehat dibuktikan dengan surat keterangan dokter Rumah Sakit. 5. Surat ijin resmi dari pimpinan perguruan tinggi. 6. Berasal dari sekolah vokasi, politeknik dan LPTK Teknik. 7. Berusia maksimal 50 tahun per Juni 2018. 8. Memiliki artikel dalam jurnal atau prosiding terindeks dan atau jurnal nasional terakreditasi. 9. Memiliki draft artikel bidang pendidikan vokasi yang siap dipublikasi. 10. Menyusun proposal Rencana Kegiatan bidang pendidikan vokasi setelah mengikuti Short Course yang akan dikembangkan di institutsi asal action plan. 11. Mengisi Formulir Short Course Pendidikan Vokasi DOWNLOAD. Beasiswa S3 CARA MENDAFTAR Untuk mendaftar Program Short Course untuk Dosen di luar negeri, pelamar dapat mendaftar dan melengkapi berkas persyaratan sesuai dengan bidang yang diusulkan melalui link website berikut Batas akhir pendaftaran sampai dengan minggu ketiga September 2018. Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti akan menyeleksi berkas yang masuk dan mengumumkan peserta Short Course yang memenuhi persyaratan akademik dan administrasi pada minggu ketiga September 2018. Selanjutnya para kandidat yang lolos seleksi berkas akan mengikuti seleksi wawancara pada minggu keempat September 2018. Pengumuman penerima program Short Course luar negeri akan diumumkan pada bulan Oktober 2018 pada website Apabila ada yang ingin ditanyakan mengenai Program Short Course untuk Dosen di luar negeri, dapat menghubungi Direktur Karier dan Kompetensi SDM Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jl. Jenderal Sudirman Pintu I Senayan Gedung D Lantai 5 Jakarta E-mail Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. Jakarta Short course adalah program kuliah berdurasi singkat, biasanya sekitar 1 minggu sampai 2 tahun di luar negeri. Mengikuti beasiswa short course dapat menjadi cara untuk berkuliah di universitas terbaik di dunia tanpa biaya. Durasi studi yang relatif singkat membuat short course banyak dipilih sebagai alternatif kuliah selama 4 tahun, terutama bagi pekerja yang waktunya terbatas dan cenderung kurang fleksibel. Berikut ini Medcom rekomendasikan beasiswa short course ke luar negeri untuk pekerja, kira-kira kamu bisa daftar ngga ya? 1. Fellowship for Public Officers in ASEAN and India Korea Foundation Pegawai setingkat junior level di pemerintahan pusat atau lokal, termasuk yang bekerja di institusi publik Umur maksimal 40 tahun Kemampuan dasar berbahasa Inggris atau Korea Informasi lebih lanjut 2. Australia Awards Scholarship Short-Term Awards Pekerjaan atau tempat kerjanya masuk ke dalam salah satu kriteria program AAS Memiliki pengalaman di bidang yang relevan Minimal lulusan D3 berbeda-beda tergantung program Memiliki surat rekomendasi dari atasan Memiliki kompetensi berbicara dengan bahasa Inggris lebih disukai Informasi lebih lanjut 3. YSEALI Professional Fellows Program Bekerja pada tingkat mid-level profesional Usia 25-35 tahun WNI Mahir dalam bahasa Inggris tertulis dan lisan Minimal 2 tahun pengalaman kerja yang relevan dan sedang bekerja saat ini Telah menunjukkan kepemimpinan dan keterampilan kolaboratif Informasi lebih lanjut 4. Orange Knowledge Programme OKP Mid-career professional di tingkat nasional/lokal Tinggal dan bekerja di Indonesia Mahir dalam bahasa Inggris atau Perancis Bekerja di salah satu bidang prioritas Bisa menggunakan dan mentransfer pengetahuan dan pengalaman mereka di organisasi tempatnya bekerja setelah studi mereka Menyetujui kewajiban dan ketentuan OKP Informasi lebih lanjut 5. VLIR UOS - International Training Programmes Profesor atau dosen di institusi pendidikan tinggi Memiliki pengalaman riset yang relevan dengan program yang dipilih Minimal lulusan S1 Memenuhi syarat akademik dari universitas dari program yang dipilih bahasa, dokumen, dll Berumur kurang dari 45 tahun Informasi lebih lanjut 6. Fellowship for Korean Language Training Mahasiswa S1/S2/S3 bahasa Korea/Budaya Korea Dosen, profesor, atau peneliti di universitas yang terlibat dengan studi/riset yang berhubungan dengan Korea dan mengajar bahasa Korea di Universitas Profesional/kerja bekerja di aktivitas yang berhubungan dengan Korea di bidang seni dan budaya, termasuk jurnalis yang spesialisasinya berhubungan dengan Korea Diplomat yang sebelumnya pernah ikut program KF Korean Language and Culture Program Informasi lebih lanjut Itulah program beasiswa short course yang bisa Sobat Medcom coba. Terbukti kan, bekerja bukan halangan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan. Manfaatkan kesempatan beasiswa di atas sebaik mungkin, ya! Annisa Ambarwaty The Orange Knowledge Programme aims to contribute to a society’s sustainable and inclusive development. Its scholarships are open to mid-career professionals in specific Orange Knowledge Programme OKP offers scholarships funded by the Dutch Ministry of Foreign Affairs available for a selection ofshort courses round 1 duration 2 weeks to 12 months; round 2 duraiton 2 weeks to 7 months;master’s programmes duration 12 to 24 months.Countries Please note that the list of participating countries is subject to change and is yet to be updated. In previous rounds, you were eligible for an OKP scholarship if you are a national of and working inBangladesh, Benin, Burkina Faso, Burundi, Colombia, Congo DRC, Egypt, Ethiopia, Ghana, Indonesia, Iraq, Jordan, Kenya, Lebanon, Mali, Mozambique, Niger, Nigeria, Palestinian Territories, Rwanda, Senegal, Somalia, South Africa, South Sudan, Sudan, Tanzania, Tunisia, Uganda, Vietnam, and Yemen. Continue reading Orange Knowledge Programme – NetherlandsRating / 5 4 votesLoading... Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang Monbukagakusho / MEXT menawarkan program beasiswa yang dirancang khusus bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan beasiswa akan belajar di universitas di Jepang, serta akan mendapatkan pelatihan dalam cara mengajar, pembuatan rencana belajar – mengajar yang efektif, serta hal – hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan para studi 1 tahun 6 bulan termasuk 6 bulan pertama belajar bahasa Jepang Periode September/Oktober 2023 hingga Maret 2025. Continue reading Beasiswa Pemerintah Jepang MONBUKAGAKUSHO untuk Program Teacher TrainingRating / 5 5 votesLoading... The Stipendium Hungaricum scholarship programme was established by the Hungarian Government to promote the internationalisation of the Hungarian higher education and to attract top foreign students from all around the world who can establish personal and professional attachments to Hungary while enjoying high quality education in the heart of studying in Hungary, the students will also enjoy affordable living costs with great benefit-cost ratio, a safe and friendly living environment with convenient public transport, a vibrant cultural life, and several UNESCO World Heritage Sites. When the graduates return to their home countries with marketable skills and knowledge, they can build civil, political and economic relationships, contributing to Hungary’s image and recognition abroad. Continue reading Stipendium Hungaricum Scholarship, Hungary This is an opportunity for Indonesian academics who hold a doctoral degree and professionals with an equivalent level degree to develop or update their research through interaction with distinguished counterparts at an accredited university, or a public or private, non-profit research institute in the United States for a period of three to six to the current COVID-19 pandemic, successful applicants to the Fulbright Visiting Scholar will need to be flexible about travel schedules and should prepare to be in close contact with their potential host institutions in the US to ensure that they are open to receiving international visitors as REQUIREMENTS The applicants shouldBe Indonesian citizens and residents in Indonesia throughout the nomination and selection processPossess leadership qualities and show experience in community serviceHave preparation in, and a demonstrated commitment to, their chosen field of studyBe proficient in EnglishHave an outstanding academic recordDemonstrate that they can realistically conduct research in the US Continue reading Fulbright Visiting Scholar Program, AMINEF, USARating / 5 2 votesLoading... Nuffic’s Orange Knowledge Programme is a global development programme, funded by the Dutch government. The OKP programme was preceeded by the Netherlands Fellowship Programme NFP. The OKP programme has a duration of 5 years and involves around 50 programme offers scholarships, training and institutional partnerships between education institutions in Technical and Vocational Education and Training TVET and higher education, in fields related to the priority themes of the Dutch governmentFood and nutrition securityWater, energy and climateSexual and reproductive health and rightsSecurity and the rule of lawScholarship value The scholarship value depends on the duration of your programme at the University of Twente as well as on the in-house or external components. Please note that the scholarship does not cover all the costs of the study trajectory. It is not a full fellowship. The details on coverage can be found in the Obligations for OKP fellowship holders. Continue reading Orange Knowledge Programme, University of Twente, Netherlands The Chevening Oxford Centre for Islamic Studies OCIS Fellowships are aimed at mid-career academics or professionals who are dedicated to the promotion of academic activities which encourage a more informed understanding of the culture and civilisation of Islam and contemporary Muslim will undertake a 6-month period of self-directed research focusing on their own project on the culture and civilisation of Islam and contemporary Muslim societies in a global will benefit from meeting a multi-disciplinary group of scholars focusing on the Islamic world and have the opportunity to develop contacts with relevant individuals, discuss issues relating to the Islamic world, including Islamic history, classical Islamic sciences, economics and Islamic finance, and the study of Muslims in the West. Fellows will contribute to the Centre’s objective to encourage and promote sustained dialogue and collaboration within the global academic community of the culture and civilisation of Islam and contemporary Muslim societies. Continue reading Oxford Centre for Islamic Studies Fellowship OCIS, UKRating / 5 10 votesLoading... Since 1993, the Korea Foundation has offered an annual fellowship program for Korean Language Training KLT for the general promotion and dissemination of the Korean language, which is the basis of promoting Korean studies and Korea-related activities overseas. In accordance with the guidelines listed below, the Foundation is currently accepting applications for its 2023 KLT Outline The KF Fellowship for Korean Language Training KLT program provides an opportunity for graduate students of Korean studies, Korean studies researchers and those working in Korea-related fields overseas to learn Korean in an intensive immersion program at a university in Korea for at least six of Available Fellowship Awards Approximately 40 per yearEligible Applicants Those who are majoring in Korean studies humanities, social sciences, and arts & culture, are currently involved in Korea-related research, or are working in a Korea-related field and correspond to one of the following profiles may apply for the KLT program. All those who apply must be able to understand and speak at least basic Korean. Continue reading Korean Language Training Fellowship, Korea FoundationRating / 5 2 votesLoading... Hokkaido University is one of the oldest, largest, and most prestigious universities in Japan. Boasting the largest number of faculties of Japan’s national universities, Hokkaido University cover almost all areas of the humanities and social and natural sciences and are leader in research activities in Japan and the world. Hokkaido University alumni include a Nobel laureate, business leaders, research pioneers, artists and are pleased to inform you that Exchange Program Fall Semester 2021 from Hokkaido University is now open for Universitas Gadjah Mada University offered four program called HUSTEP The Hokkaido University Short-Term Exchange Program & JLCSP The Japanese Language and Culture Studies Program & Special Audit Student For Graduate Students and Undergraduate Students & Special Research Student For Graduate StudentsThe Hokkaido University Short-Term Exchange Program HUSTEP is a junior year abroad’ type program designed to provide undergraduate students from affiliated universities with the opportunity to study in Japan at Hokkaido University. Participants in this program take a wide variety of classes offered in English in HUSTEP’s two core divisions Culture and Society, and Science, Technology, and Environment. Students also have the chance to study the Japanese language. In addition, some participants can pursue independent research under the guidance of a faculty member. There will also be opportunities to take part in numerous traditional and contemporary Japanese cultural activities. Finally, students admitted to the program are eligible to apply for a scholarship. Continue reading Student Exchange Program, Hokkaido University, JapanRating / 5 4 votesLoading... StuNed or Studeren in Nederland is a scholarship programme funded by the Government of the Netherlands, and an integral part of the bilateral cooperation between the Government of the Netherlands and main objectives of StuNed are to strengthen the capacities of human resources in Indonesian organisations in support of the bilateral relations between the Netherlands and Indonesia. The programme is implemented by Nuffic Neso Indonesia on behalf of the Embassy of the Kingdom of the Netherlands in Training TMT is the part of the StuNed scholarship programme which aims to increase the capacity of institutions working on public purposes in Indonesia by providing training for its staff and related stakeholders. The training is to be provided by experts from Dutch universities, other knowledge institutions or training consultants from the Netherlands, in collaboration with Indonesian experts if required. Continue reading Beasiswa StuNed – Tailor Made Training, Indonesia – BelandaRating / 5 2 votesLoading... The Knight Visiting Nieman Fellowships at Harvard offer short-term research opportunities to individuals interested in working on special projects designed to advance journalism. Since this initiative’s inception in 2012, the Nieman Foundation has awarded 42 visiting fellowships ranging between two and twelve weeks. Candidates need not be practicing journalists, but must demonstrate the ways in which their work at Harvard and the Nieman Foundation may improve the prospects for journalism’s Visiting Nieman Fellows utilize the extensive resources at Harvard and MIT, including local scholars, research centers and libraries, to achieve concrete results, either developing a project that can be completed during the time spent at Harvard or as part of a larger undertaking that continues after the fellowship period ends. Additionally, fellows are expected to share their progress and findings either through publication on one of Nieman’s in-house websites—Nieman Reports, Nieman Journalism Lab, and Nieman Storyboard—or in another medium or format better suited to the proposed project must have the potential to advance journalism. This may be related to research, programming, design, financial strategies or another who should consider applying include journalists, publishers, technologists, entrepreneurs, programmers, designers, media analysts, academics and others who want to make an impact. There is no age limit or academic prerequisites, and a college degree is not required. Both and international applicants are invited to must be available to be in residence in Cambridge, Mass., for the duration of the fellows must speak and read English fluently and have a command of written English. Continue reading Knight Visiting Nieman Fellowships, Harvard University, USARating / 5 2 votesLoading... Jakarta, – Melanjutkan pendidikan ke luar negeri merupakan impian bagi para pelajar. Mengikuti beasiswa short course dapat menjadi cara untuk berkuliah di Universitas terbaik di dunia tanpa biaya. Program short course memungkinkan orang untuk memilih berbagai jurusan atau mata kuliah yang diinginkan. Short course memiliki program kuliah yang berdurasi cukup singkat biasanya sekitar 1 minggu sampai 2 tahun di luar negeri. Inilah sejumlah rekomendasi beasiswa yang dapat dicoba, antara lain StuNed Short Course di Belanda Baeasiswa studi singkat ke Belanda ini memang rutin diberikan setiap tahun oeh pemerintah Belanda sebagai bentuk kerjasama bilateral dengan Indonesia. Beasiswa penuh yang didapatkan dengan masa studi antara 2 sampai 12 bulan. Namun , harus tetap dipersiapkan degan matang segala persyaratannya Persyaratannya Lulusan S1/D4 Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun Memegang izin dari atasan, dan nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL IBT minimal 68 Program tersebut untu para karyawan akan mendapatkan pelatihan nersertifikan Internasiona diberbagai Universitas yang terkenal di Belanda. Orange Knowledge Program di Belanda Beasiswa ini merupakan Program yang didanai oleh Kementerian Luar Negeri Belanda. Masa berlaku beasiswa ini ialah tahun 2017 sampai 2022. Program ini menaretkan karyawan yang bekerja di perusahaaan NGO, LSM organisasi kevil, Universitas, privat, dan lembga kejuruan. Beasiswa Uni Eropa Share EU- ASEAN Beasiswa fully funded ini menyasar mahasiswa ASEAN untuk belajar di berbagai Universitas di Eropa. Beasiswa ini biasanya membuka pendaftaran di akhir tahun, yakni sekitar bulan Oktober hingga November Program VLIR-UOS Belgia VLIR-UOS merupakan beasiswa dari pemerintah Belgia wilayah Flanders, Salah satu programnya yaitu menyediakan sarana pelatihan atau ITP International Training Pogramme dengan durasi maksimal 90 hari. Hochschulsommerkurs dari DAAD Jerman Beasiswa Hochschulsommerkurs dari DAAD Deutscher Akademischer Austausdienst diadakan saat musim panas selama satu bulan kuliah di Jerman. Beasiswa pertukaran pelajar ini rutin diadakan setiap tahun oleh pemerintah Jerman. Beasiswa ini terbuka untuk semua orang dan jurusan. Persyaratannya tidak terllau ribet seperti sertifikat bahasa asing, surat rekomendasi, formulir pendaftaran, dan motivation letter. Shortcourse adalah salah satu jenis perkuliahan singkat yang biasanya berdurasi selama 1 hingga 8 minggu. Bentuknya bisa berupa pertukaran mahasiswa, pelatihan mengenai studi ilmu tertentu, dan pengenalan budaya serta pendidikan di negara penyelenggara atau universitas di seluruh dunia. Jenis perkuliahan singkat ini ada yang berbayar, ada pula yang berbentuk tidak lama dan nantinya kamu gak dapat gelar, tapi siapa sih yang gak mau belajar di negara orang dan dilakukan secara gratis? Nah, kita sudah merangkum beberapa beasiswa shortcourse di kawasan Asia nih buat kamu. Yuk, simak di bawah ini!1. Southeast Asian and Japanese Youth Program SSEAYP adalah salah satu program pelatihan dan pendidikan pemuda dari di ASEAN yang diselenggarakan oleh Jepang. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan mutual understanding dan meningkatkan persahabatan antar negara khususnya di Asia. Menariknya, program yang mendatangkan pemuda dari 11 negara ini melakukan kegiatan seperti FGD, Solidarity Group, bahkan volunteer activity; dilakukan di atas kapal pesiar Nippon Maru. Jadi, kamu di sana akan belajar budaya negara lain sambil mengarungi lautan gitu deh!Kamu bersama negara lain akan sama-sama belajar tentang keberagaman, berdiskusi tentang isu penting seperti ekonomi, kesehatan lingkungan, nutrisi dan makanan, hubungan internasional, media informasi, dan entrepreneurship. Jenis beasiswa shortcourse ini termasuk jenis beasiswa yang dibiayai penuh dan menyasar pemuda usia 20-30 berminat kamu bisa mendaftar lewat PPAN-PCMI Dinas Pemuda & Olahraga di setiap Provinsi di Indonesia, pasalnya SSEAYP berada di bawah naungan Kemenpora RI. Cek persyaratannya di laman ya!2. Indonesia-China Youth Exchange Program ICHYEP adalah kerja sama antara Kemenpora dan All China Youth Federation ACYF. Program pelatihan ini dikhususkan bagi kamu yang ingin belajar mengenai entrepreneurship di pusat ekonomi dunia yaitu Tiongkok, Cina. Studi pada shortcouse berlangsung selama 2 memang, tapi ilmunya luar biasa karena kamu akan diberikan berbagai kiat untuk jadi pengusaha sukses, mempelajari pemerataan ekonomi di semua wilayah, dan bagaimana mengubah sejarah dan budaya sebagai destinasi wisata yang menarik. Indonesia sendiri selalu mengirimkan 20 putra-putri terbaik yang antusias belajar tentang ekonomi setiap tahunnya. 3. Indonesia – Malaysia Youth Exchange Program IMYEP atau lebih dikenal sebagai Pertukaran Pemuda Indonesia-Malaysia adalah suatu program yang terbentuk berdasarkan Memorandum of Understanding MoU antara pemerintah Indonesia Duta Besar RI dengan Kementerian Belia dan Sukan Malaysia tahun 1979. Tujuan dari pertukaran pelajar antara pemuda Indonesia dan Malaysia ini adalah untuk mempererat hubungan diplomatik terutama di bidang kepemudaan dan kerjasama di bidang budaya, pendidikan, kewirausaahan. Peserta IMYEP Indonesia terpilih dari setiap propinsi di Indonesia dengan rentang usia 23-27 tahun, sedangkan untuk pemuda Malaysia terdiri dari rentang usia 18-35 tahun. Pertukaran pelajar IMYEP berlangsung selama 10 hari dengan pembagian fase bergantian antara Indonesia dan Malaysia. Daya tarik program ini adalah kamu bisa belajar budaya sambil travelling, mengenal langsung penduduk setempat secara bergantian pada tempat-tempat wisata di kedua negara. Baca Juga 6 Peluang Beasiswa S2 di Eropa 2019, Kuliah ke Luar Negeri Bukan Mimpi 4. Global Korea yang sekarang masih duduk di bangku kuliah dan aktif sebagai mahasiswa bisa nih ikutan Global Korea Scholarship. Program ini adalah beasiswa yang diadakan oleh pemerintah Indonesia dan Korea. Dalam program pertukaran mahasiswa ini, kamu akan tinggal di Korea dan mendapat ilmu tentang kebudayaan dan pendidikan di sana selama kurang lebih 6 hanya itu saja, GKS juga menyediakan tour ke wilayah Korea untuk lebih mengenal tempat menarik dan warga asli di sana. Proses seleksi dilakukan oleh universitas rekanan, salah satunya adalah UI. Setiap tahun penyelenggara GKS akan mempertimbangkan rekomendasi masiswa yang dikirim oleh universitas rekanan. 5. Singapore Indonesia Youth Leadership Exchange Program SIYLEP adalah salah satu program pertukaran pelajar yang diselenggaran oleh Kemenpora RI bersama dengan Menteri Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura. Program ini berdurasi selama 2 minggu dan dibagi menjadi dua fase antara wilayah di Indonesia dan Singapura. SIYLEP diikuti oleh 40 peserta 20 dari Indonesia dan 20 dari Singapura.Kamu akan mendapatkan berbagai pelatihan program yang berhubungan dengan perusahaan start-up di kedua negara, tinggal bersama orangtua angkat host family, dan kesempatan untuk melakukan proyek sosial atau pemgembangan komunitas di daerah. Gimana, kamu sudah tertarik untuk mandaftar beasiswa shortcourse bentuk kerja sama antara Indonesia dan salah satu negara paling maju di dunia ini gak? 6. ASEAN in Today's World AsTW merupakan salah satu beasiswa yang berfokus pada urusan ASEAN dan Asia Timur. Programnya disusun untuk diikuti oleh mahasiswa seluruh dunia dengan bahasa Inggris sebagai pengantar. Beberapa negara penyelenggara sejak mulai dibukanya tahun 2009 adalah Thailand dan Filipina. Mulai tahun 2015, AsTW diselenggaran di negara Vietnam dengan menggandeng universitas rekanan yaitu Kyushu University dan Vietnam National University. Program shortcourse berdurasi selama 2 minggu dan diikuti oleh sekitar 32 universitas di ASEAN. Kurikulum yang diberikan terdiri dari ASEAN Studies Courses ASC dan Asian Languages & Cultures ALC, dengan tambahan program seperti study trip. AsTW menawarkan pelatihan tentang Current Affairs of ASEAN and East Asia, Food and Enviromental Issues in Asia, dan Cross-cultural Communication in Asia. Beasiswa ini mencairkan dana sekitar yen kurang lebih Rp20 juta untuk biaya kuliah, akomodasi, makan, dan study trip. Pendaftaran beasiswa biasanya dibuka dari Februari-Maret dan akan ditutup pada bulan tertarik ingin daftar yang mana? Jangan sampai terlewat ya! Baca Juga 6 Bocoran Jitu Biar Tembus Beasiswa S2 Dalam Negeri, Mau Coba Gak?

beasiswa short course luar negeri 2018